AkurasiNTB, Jakarta – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM memaparkan kiat atas kesuksesan daerah yang dinahkodainya dalam menuntaskan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Pemaparan yang dilakukan oleh orang nomor satu itu saat konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) tahun 2022 yang berlangsung di Swisotel Jakarta Pik Avenue Pantai Indah Kapuk. Rabu (25/05/2022).
Dalam kesempatan tersebut Bupati KSB diminta menjadi nara sumber bersama tiga kepala daerah lainnya yang sukses dalam pengelolaan sanitasi dan air minum.
Tiga Kepala Daerah tersebut yaitu Walikota Palembang Harnojoyo, Walikota Ternate DR.M.Tauhid Soleman, dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
Dalam kesempatan menyampaikan pemaparan, Dr. Ir.H.W.Musyafirin.,MM mengulas tentang bagaimana kesuksesan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dalam menuntaskan Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Disampaikan Bupati bahwa, Kabupaten Sumbawa Barat adalah yang pertama di Indonesia yang telah berhasil menuntaskan Lima Pilar STBM yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum Makanan Rumah Tangga, Pengamanan Sampah Rumah Tangga, dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.
“Menuntaskan sanitasi dan pengelolaan air minum memang berat, tetapi dengan adanya komitmen, kerja partisipatif, kolaboratif, akhirnya sudah tuntas. Hal tersebut yang telah dilakukan dalam rangka pemasangan septy tank.” Jelas Bupati yang akrab disapa HW Musyafirin itu.
Melalui kerja-kerja partisipatif dan kolaboratif pekerjaan pemasangan septy tank yang merupakan bantuan dari Kementerian PU dapat dituntaskan sesuai dengan target.
“Tuntasnya pemasangan septy tank terserbut berkat kerja Agen Gotong royong di dalam masyarakat yang melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas, dan NGO. Berkat tuntasnya STBM tersebut, saat ini penyakit berbasis masyarakat mulai berkurang,” bebernya.
Dilanjutkan olehnya, bahwa yang terpenting dari itu perlu ditingkaktkan kerja-kerja Partisipatif, kerja kolaboratif. Dan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menjadikan program STBM tersebut bukan hanya semata kewajiban, tetapi itu merupakan hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi.
“Ketika ini sudah dijadikan sebagai hak dasar masyarakat, maka dia akan setara dengan kebutuhan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, dan pemerintah akan memprioritaskan anggaran untuk menuntaskan program tersebut ditengah masyarakat,” tutupnya.
Untuk diketahui,, Kegiatan yang merupakan ajang komunikasi dan advokasi terbesar di sektor Sanitasi dan Air Minum tersebut dirancang untuk meningkatkan komitmen para pemangku kepentingan untuk mencapai target 100% akses air minum dan sanitasi aman serta berkelanjutan.
Talkshow yang di moderatori oleh Aiman Wicaksono tersebut, diikuti oleh sebanyak 300 peserta secara luring dan lebih dari 500 peserta secara daring, yang berasal dari 34 propinsi. Peserta tidak hanya besaral dari lembaga Pemerintah saja, tapi juga non Pemerintah, Swasta, NGO, dan masyarakat sipil.
Terdapat sebanyak 60 lembaga mitra pembangunan non Pemerintah yang menjadi rekan dalam program Sanitasi dan air minum nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Laporan Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Bappenas Ir.J.Rizal Primana, M.Sc. (AN*).