Alim-Nasir Janji Dorong UMKM Jadi Pilar Ekonomi Sumbawa Barat

Taliwang, Sumbawa Barat -- Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Ahmad Salim, ST., MM., dan Muhammad Nasir, ST., MM., (Alim-Nasir), menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama penggerak ekonomi daerah.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat bersama Keluarga Komunitas Bakulan pada Jumat malam (11/10/2024), Ahmad Salim menjelaskan bahwa UMKM merupakan bagian penting dari strategi Alim-Nasir untuk melepaskan ketergantungan ekonomi dari sektor pertambangan.

"UMKM adalah penopang ekonomi kita, terutama di Taliwang. Kami berkomitmen untuk membantu UMKM berkembang melalui program bantuan modal tanpa bunga, karena banyak pengusaha kecil terjebak pinjol dan bank rontok," ujar Ahmad Salim.

Menurutnya, pemerintah harus memudahkan akses bantuan modal dengan sistem pengajuan yang sederhana, seperti aplikasi online yang cepat dan bebas dari intervensi politik.

Pertemuan tersebut juga membahas visi besar Alim-Nasir untuk menghubungkan UMKM dengan sektor pariwisata berkelanjutan. Ahmad Salim meyakini, UMKM dapat menjadi salah satu tiang utama yang menopang pertumbuhan pariwisata daerah, dengan meningkatkan daya saing melalui bantuan modal dan pelatihan.

"Jika wisatawan semakin banyak, UMKM akan tumbuh pesat. Kami akan pastikan pemerintah mendukung mereka dengan modal dan pengetahuan," tambahnya.


Ahmad Salim kemudian menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur dan peluang dari sektor lain yang dapat memperkuat ekonomi daerah. Seperti Bandara Kiantar, operasional kapal cepat ke Tano, serta rencana membuka akses langsung ke Labuhan Lalar melalui pembangunan dermaga baru.

"Kalau nanti tambang di Lamunga dan pabrik-pabrik yang kami rencanakan jadi buka, banyak orang akan datang ke sini. Mereka akan punya uang dan butuh belanja, tapi sebelum itu terjadi, UMKM harus siap. Jangan sampai orang cari barang, tapi tidak ada yang bisa menyediakannya," tegas Ahmad Salim.

Ahmad Salim memastikan bahwa Alim-Nasir akan membantu pengusaha lokal agar semakin kuat dalam menghadapi tantangan ini. Namun, Ia menegaskan bahwa sekadar memberikan bantuan permodalan tidak cukup. Pelaku UMKM harus dibimbing, didampingi, dan dilatih agar dapat memperluas skala dan jangkauan usaha mereka.

"Pasar KSB saja tidak cukup. Kita perlu berpikir lebih jauh, seperti bagaimana produk unggulan kita bisa dikenal di luar daerah, misalnya dengan menjadikan kuliner khas sebagai oleh-oleh yang tahan lama," jelasnya.

Ahmad Salim memberi contoh kesuksesan ayam taliwang yang dikenal luas karena dikemas secara baik dan bisa dibawa ke berbagai tempat. Strategi serupa bisa diterapkan pada produk-produk lokal seperti abon kuda, sate kuda, singang mujaer dan produk lainnya.


"Kami akan memastikan UMKM di KSB tidak hanya diberi modal, tetapi juga pengetahuan untuk berkembang dan dihubungkan dengan pasar yang lebih luas," ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga standar kualitas dan daya tarik produk UMKM, terutama yang berhubungan dengan sektor pariwisata. Dengan rata-rata kunjungan wisatawan sekitar 20.000 orang per tahun, UMKM harus siap melayani kebutuhan mereka.

"Ini tugas pemerintah untuk mendatangkan wisatawan, dan tugas UMKM untuk memenuhi standar kualitas produk dan layanan," ujar Ahmad Salim.

Pasangan Alim-Nasir juga berkomitmen untuk memberdayakan warung-warung lokal agar mampu bersaing dengan toko modern seperti Alfamart dan Indomaret. Menurut Salim, warung tradisional memiliki keunggulan dalam memenuhi kebutuhan spesifik masyarakat setempat. Oleh karena itu, pemerintah akan bekerja sama dengan UMKM lokal untuk memastikan mereka mampu mengisi celah pasar yang tidak dapat dipenuhi oleh toko modern.

"Kami akan memastikan toko modern tidak mendominasi, dan pemerintah akan memprioritaskan dukungan bagi UMKM lokal," tambahnya sembari menekankan pentingnya membatasi jumlah toko modern dalam radius tertentu agar tidak merusak ekosistem bisnis warung kecil.

Dengan program yang terstruktur dan terarah ini, pasangan Alim-Nasir bertekad untuk menjadikan UMKM sebagai fondasi utama ekonomi KSB, menjadikan daerah lebih mandiri dan berdaya saing di masa depan. (red)